Berikut kami akan mengulas fakta dibalik mitos seks saat hamil yang masih dipercayai banyak pasangan muda.. simak ulasan dibawah ini!
- Keguguran
Berhubungan seks saat hamil tidak akan menyebabkan keguguran. Anda tetap boleh melakukan hubungan intim dengan suami sesering mungkin. Namun, Anda harus berhati-hati jika mengalami perdarahan setelah berhubungan intim dengan suami.
- Penetrasi Terlalu Dalam
Penis tidakah cukup panjang atau besar untuk
bisa mencapai plasenta. Tidak perlu khawatir, karna terdapat banyak perlindungan antara janin
dan vagina Anda. Leher rahim, kantung ketuban, dan rahim yang
akan menghalangi penis mengganggu janin. Jadi penetrasi penis tetaplah aman dilakukan.
- Gairah Seksual
Sah-sah saja kalau Anda tetap merasa bergairah saat hamil. Tidak ada penelitian yang menunjukan bahwa hamil dapat menurunkan gairah seksual ibu. Namun, banyak faktor seperti wanita yang merasa mual, kelelahan, dan tidak mood. Kondisi tersebut yang terkadang membuat wanita tidak ingin melakukan hubungan intim dengan pasangan.
- Orgasme dan Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur karna seringnya berhubungan intim dan menyebabkan orgasme sang ibu adalah mitos lain yang dipercaya banyak orang. Ketika Wanita orgasme, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin, yang
menyebabkan rahim berkontraksi, jadi biasa bagi seorang wanita mengalami
kram setelah mencapai klimaks.
Namun, pada usia kehamilan tua atau memasuki 38 minggu, orgasme memang
dapat memicu persalinan jika kontraksi ini berlangsung cukup lama.
Ulasan
Salah satu cara menikmati seks sepanjang kehamilan adalah atur posisi bercinta senyaman dan senikmat mungkin bagi ibu
hamil. Biasanya saat hamil, posisi seks yang nyaman dilakukan dengan
posisi miring atau posisi wanita di atas. Kenapa? Karena posisi ini
memungkinkan ibu hamil mengatur kedalaman penis yang masuk ke vagina.
Hubungan seksual saat hamil tentulah aman untuk dilakukan. Namun jika dengan berhubungan seksual muncul gejala adanya
perdarahan, infeksi seperti keputihan, atau kondisi kesehatan ibu selama
hamil yang kurang, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kepercayaan Anda.
Sekian informasi yang dapat kami berikan, semoga bisa membantu para pasutri muda. Terimakasih telah membaca dan semoga bermanfaat..
Sekian informasi yang dapat kami berikan, semoga bisa membantu para pasutri muda. Terimakasih telah membaca dan semoga bermanfaat..